Magical Days : Unilever Future Leaders' League 2015

Actually, I was blessed to be the part of this program or some people called it competition. Guys, believe me that I never feel like being in a competition stage, it was like I had fun together with another 29 outstanding students over Indonesia Universities. Thanks, Committee!

Key point:
- Meaningful
- Sleeplessness
- Dramas
- Fun
- Joys
- Sadness
- Tireless
- Happiness
- Ice cream (Walls is the part of Unilever, right? ;D )

Aula Unilever Mega Mendung Learning Center

Anugerah yang tak terkira itu ketika setelah pengumuman finalist, siangnya aku bertemu dengan Dimas mahasiswa Fasilkom '11 yang 2 tahun sebelumnya jadi finalist #UFLL juga dan kebetulan kami pernah sekelas Business Intelligence. Pertemuan yang tidak disengaja itu membuahkan hasil interogasi kepada Dimas karena memang doi sudah melanglang buana di berbagai penjuru dunia dan sering menang lomba-lomba berskala nasional atau internasional. Berdasarkan pengalaman Dimas, bahwa di #UFLL bakal bertemu orang-orang super ambisius yang menang lomba atau ke luar negeri untuk sebuah acara adalah hal yang biasa. Selain High Achiever kata Dimas bahwa mereka mempunyai karakter yang kuat masing-masing individu. Meskipun bukannya makin excited, tetapi malah semakin takut bertemu orang-orang UFLL. Takut terintimidasi secara otomatis, secara kebanyakan mereka adalah memang dibidangnya.Cukup random karena ketemu di sebuah restoran terkenal di daerah barel (*belakang rel) bernama SASARI. Jangan ngaku anak UI kalo gatau SASARI! Dengan muka berseri seri, banyak banget men yang gue tanyain. Dari apa aja yang harus dilakukan serta tips-tips mantapss dari Dimas. Thanks, bro!

Anyway tahun ini tema nya adalah Rexona!

*tiba-tiba pingsan bingung mau bikin inovasi Rexona kayak gimana. Maunya sih bikin Rexona rasa strawberry!

Kami merupakan 30 mahasiswa terpilih dari seluruh penjuru negeri untuk mengikuti 6 hari camp dari Unilever. Hari pertama dan kedua kami tinggal di Fave Hotel Jakarta yang lokasinya dekat dengan HQ Unilever di daerah Gatot Subroto. Hari pertama adalah having fun! Acaranya masih games-games mengenai leadership dan kekompakan, I know ini dibuat untuk saling mengenal satu sama lain. Kami dibagi menjadi 3 team besar untuk melewati beberapa games yang sudah di persiapkan oleh Maxima (kayak EO gitu2).

Pose 1

Pose 2


Setelah randomly order, kami dibagi menjadi 10 team yang terdiri masing-masing 3 orang akhirnya aku mendapatkan team dengan Tizar (Prasetya Mulya 13) dan Bianca (STEI ITB 12). Pikiran pertama pastinya kita sama-sama belum tahu karakter satu sama lain, dan kemampuan. Ditambah dua per tiga dari kami bukan berasal dari bidang yang berdekatan dengan Business/Management/Economics. Pertama tama sih merasa Zonk, bayangkan aja ada beberapa team yang anggotanya 2 orang bisa dari FEUI, FEB UGM, dan SBM ITB! Terlebih ini adalah kompetisi bisnis. Biarpun udah tahu mereka adalah manusia-manusia terpilih tapi ada kekhawatiran, kekhawatiran untuk tidak percaya kemampuan yang lain. Beruntung sekali aku sekelompok sama Tizar yang anyway dia President of AIESEC di prasmul yang pastinya jam terbang tinggi dalam hal ketemu orang-orang. Dia HR banget! Setelah fix dikelompokin, kami janjian ketemu di kamar Tizar. Kami saling sharing satu sama lain, curhat-curhatan satu sama lain, ngasih masukan hingga membuat rule yang harus kita taatin. Kita share apa yang kita suka, apa yang kita benci, apa yang tidak boleh dilakukan selama U-Camp. Berkat Tizar, kami diharuskan mengumpulkan 3 personality paling dominan yang ada dalam diri kami masing-masing untuk menentukan nama team. Nama team harus merepresentasikan diri kami semua, ya as we know kalo itu kan salah satu self-branding, eh team-branding denk

Maafkan kami!

Brainstorm! anyway itu udah ambil makanan berkali-kali

Akhirnya tertulislah 9 personalities dari diri kami semua (yang ada di buku catetan si Bea) menghasilkan sebuah nama team sesuai kesepakatan dan personalities itu semua yaitu ------------------------>>>

-----------------------------------------"Sherlock Team"--------------------------------------------------

Sherlock team ini berisi dari orang yang bener-bener diverse background banget! Awalnya aku sama Bea jiper sih, gimana gak! Hampir semua yang disini adalah mahasiswa marketing atau ekonomi atau management atau yang mirip-mirip itu. Ditambah mereka itu manusia-manusia super yang prestasinya memang, ya begitulah. Super Human. Walaupun beruntung sih ketemu orang-orang hebat seperti mereka. Kepikiran kenapa harus Sherlock juga mungkin karena keanehan karakter kami kali ya, kami kan manusia-manusia geeks yang karakternya self-centric tapi punya skill yang tidak bisa di remehkan. *uhuk. Pemikiran-pemikiran kami yang out of the box dan cenderung super random sih aslinya mah, akhirnya kami manage it well!

Yang sudah ditekankan dari awal bahwa kami harus jadi diri kami sendiri, we don't need to be another person to win this competition. Intinya just the way we are.

I learned a lot from this program. I ended up with active-critics person in every single department provided. I asked question and argued in a very specific yet comprehensive with powerful idea *sombooonngggg. We raised our team to brand as awkward, strange, weird and anything what usually people name it as an underestimation yet others made it into a click-by-glamorous-and-high-classes-branded. I think we are having a very strong characters in this competition.

Foto Ala-ala

Disaat kelompok lain panik lagi presentasi akhir, wajah kami malah out of control!

Kak Egaaa! Fotoin kami! *teriak
Disaat team yang lain foto ala Future Leaders yang membanggakan, apalah kami!

Detik-detik disaat orang-orang panik mempersiapkan presentasi
Kami malah karaokean sambil main billyard, Luar biasa!

Partying after all waves we've been through!


Beberapa hari mata ngantuk, otak random kayak stop, bangun pagi-pagi, menyelesaikan case dan pastinya prepare buat hari-hari selanjutnya. Schedule yang padat, rasanya mau cabut sebentar aja gabisa. Lagian gak mungkin ada alasan buat cabut, seru banget coy!

Akhirnya setelah hari ke-5 pengumuman pun datang, Yoshh! We are considered to enter Grand Final Round!


Grand finalist yang sebenernya deg-degan setengah mati dibelakang backstage!


Presentasi di depan Direktur Unilever Indonesia, Mr Hemant Bakhsi!

.
.
.
.
.
.
.
.


Finally, we got 2nd winner!
Yossh!

Dan juga setelah Team Sherlock merekrut beberapa teman lain untuk Viral Promotion Challenge, kita menang juga! Thanks a lot buat Jordan (FEUI 12) & Bayu (UB 12) yang menyumbang likers terbanyak yaitu 1000 likers dan 800 likers! Gaes, kalian berdua artis yak? Thanks to bring us the Handphone home!

Team Sherlock on Viral Promotion Challenge!


Bukan masalah menangnya, program ini mengajarkanku banyak self-improvement, teamwork, dan terakhir adalah persahabatan. Bayangin aja, baru 2 hari aja kita ketemu, udah kayak kenal bertahun-tahun, men! Kayak udah punya chemistry!

 We are the future leaders!

See you Guys!


*Note: Untuk foto-foto lengkap keseruan kami bisa dicek disini
tinyurl.com/ufll2015

Dan dua video yang selalu bikin baper!
#UFLL2015 Afterglow

Emotions

The perk of being me: Unilever Future Leaders’ League 2015

Sebelumnya so sorry kalau postingannya banyak yang gak penting, actually blog ini kayak diary online kali yaa, setelah disadarkan buat menulis hal-hal menarik yang udah gue dapetin.

Disuatu malam yang random, diantara tugas yang menumpuk, di kehidupan tengah malam di dunia maya yang tak henti-hentinya hidup aku tidak sengaja melewati sebuah post yang menegangkan ~so over. Lampu sudah dimatikan, pintu sudah dikunci, susu sudah diminum.

Menyebalkan, memang. Fanspage “Unilever Careers” dengan ratusan ribu likers yang menampilkan selembar shortlisted finalists dari berbagai penjuru Indonesia, kenapa harus tengah malam? Apakah kegembiraan dan penyesalan selalu didukung oleh gelapnya malam? Apa mereka tak pernah terpikirkan kalo kegalauan manusia datang 99% pada malam hari? Anyway itu 99% kegalauan datang malam hari itu based on experience, bukan nyari di Scopus maupun ScienceDirect, so take it easy!

Pastinya kolom disebelah kanan bertuliskan Universitas masing-masing finalis yang notabene selalu di dominasi oleh anak-anak UI, ITB, UGM lagi dan lagi. Dan harus bersaing dengan orang-orang seperti itu lagi dan lagi. Yes, accepted! Ga berharap sama kompetisi satu ini berhubung udah tau pendaftarnya pasti manusia-manusia ambis dengan pengalaman organisasi segudang dan prestasi gemilang. Of course karena selection process nya melibatkan CV, Bisnis model dan essay inovatif. Singkat kata hari itu gak tidur sampe abis subuh. Duh, kepikiran. Kepikiran gimana plan marketing automation atau bahkan analisis market biar gak salah sasaran, atau malah kepikiran gimana nanti jualan Rexona ke orang-orang sensi yang punya Underarm problem atau body odor yang mengganggu terus gue dimaki-maki karena menyinggung perasaannya, terus dibawa ke tempat penjagalan terdekat. Nooooooo! Kepikiran sesuatu hal yang gak penting sih, baca pengalaman-pengalaman tahun sebelumnya aja katanya seru banget U-Camp nya!

Unilever memiliki 5 Departemen besar yaitu Supply Chain Management, Finance, Marketing, Human Resources, dan Sales. Pertama soksokan mau apply di Supply Chain Management, dengan PD nya membaca soal yang bener-bener out of context dari SCM yang di pelajari di Fasilkom. Kurang lebih pertanyaannya “Apabila kamu menjadi Quality Manager, tolong identifikasi isu kualitas dari Rexona dan silahkan solve problemnya”, akhirnya gue teriak-teriak minta tolong beneran! Engga, akhirnya membuka slide dari awal sampe akhir sampe bolak balik gak nemu, close! Lelah dengan kehampaan ini, kehampaan ide maksudnya! Singkat kata pindah ke Marketing dengan membuat Business Model tentang Marketing Automation Rexona dengan ide yang super hits (Rahasiaa!) yang akhirnya membentangkan karpet merah melenggang ke Final.

Berhari-hari membaca pengalaman-pengalaman mereka di U-Camp tahun-tahun sebelumnya kayaknya seru. Gimana gak seru, bolos kuliah coy seminggu! Ditambah lagi acaranya di Bogor, sudah lama tak menghirup udara sejuk sepoi-sepoi ala gunung *bring me back to Boyolali!


Kekhawatiran satu persatu mulai sirna mendekat setelah hari H mendekat. Dannnnn, the war has just begun!