Chek In Asia Pacific Urban Youth Assembly
12.10Sesampainya di Hotel Grand Sahid Jaya pada tanggal 20 September 2015, aku langsung mencari ruang untuk registrasi dan check in. Ternyata satu kamar diisi oleh 2 orang. Dan aku sekamar dengan Eben, rekan satu UKM Model United Nations. Namun Eben belum sampai.
Aku sendiri mendapatkan kamar di lantai 6 yaitu nomor 625. Kamarnya sangat nyaman.
Kamar tidur
Kamar mandi
Beds
View dari kamar
Karena belum ada jadwal untuk apa-apa, maka sore itu aku berendam di bath-up aja, untuk me-refresh otak dan badan.
Satu persatu orang berdatangan dan bergabung ke mejaku. Meja makan memang tempat ngobrol paling tepat untuk kami, ada beberapa yaitu Aku, Karim(FTI ITB 13), Sandy(FTI ITB 13) dan beberapa orang yang lupa namanya karena abis itu gak ada ketemu lagi.
Seperti biasa, aku nyambung banget ngobrol sama karim sampe akhirnya restoran ditutup untuk makan malam jam 9. Setelah itu karim meminta izin buat kekamarku buat ngobrol-ngobrol lagi, karena Eben belum dateng juga. Daripada bengong dikamar sendiri, mending kan ada temennya.
Karim adalah seorang yang aktif banget di berbagai bidang. Prestasi-prestasinya banyak banget kalo mau disebutin satu persatu, dan ternyata beberapa event yang kita ikutin itu sering nyambung. Obrolan kami menjurus beberapa organisasi-organisasi serta kompetisi-kompetisi yang pernah kita lalui. Sharing berbagai macam orang-orang ambi yang selalu ada di sekeliling kami.Dan pastinya kami mengobrolkan kondisi masing-masing keadaan di kampus kami yaitu Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung. Kami bercerita tentang perkuliahan kami serta sistem-sistem yang sekarang ada di Universitas kami. Selain itu, kami juga sering mendambakan sosok yang sama. Sosok mahasiswa-mahasiswa terpilih di Indonesia yang menginspirasi kami seperti kak Faldo Maldini. Jujur aja kami ngefans berat sama kak Faldo ini. Kak Faldo adalah lulusan FMIPA UI dan Imperial College London yang sangat humble dan berkharisma. Tidak seperti manusia ambisius lainnya, kak Faldo sepertinya sudah mampu memanage ambisi serta emosinya. Beliau adalah seorang yang terlihat bijaksana, sederhana, cerdas, kritis dan berwibawa.
Sampai akhirnya kami baru sadar bahwa saat itu sudah jam 11 malam, lalu Karim balik ke kamarnya yang berada di lantai 7 dan aku mulai istirahat untuk hari selanjutnya.
0 komentar