Jadi Mahasiswa abadi,kenapa tidak?

Biasanya disaat-saat terakhir kuliah yang bentar lagi di DO, saat mau persiapan buat Skripsi banyak orang takut sama kata-kata "Mahasiswa Abadi" bahasa kerennya Immortality Student atau Everlasting Student #berasaTaglineGakPenting. Penamaan "Mahasiswa Abadi" itu disematkan buat mahasiswa yang biasanya kepentok pada semester-semester akhir yang "enggak bisa belum bisa"  menyelesaikan skripsi. Bayangin aja kalo kuliah (Sarjana) yang seharusnya di selesaikan jangka waktu 4 tahun tapi ternyata molor sampe 6 atau 7 taun (ini kuliah apa cicilan rumah sih), bukankah itu mengerikan? Tidak ada yang dapat disalahkan kenapa bisa extend waktu sepanjang itu. Yang jelas pasti gak ada mahasiswa yang mau telat buat wisuda #siapabilang.

Tapi bagi gue, gue pengen banget jadi "Mahasiswa Abadi(Anak BApak buDi)". Bukan karena gue pengen gak lulus ataupun "DO" . Tapi "Mahasiswa abadi " dimata gue itu gue pengen banget kuliah terus, iya kuliah terus. Maksudnya nanti kalo gue udah lulus "Bachelor degree" berasa lulusan overseas university ajasih terus pengen lanjut "Master" abis itu lanjut "Master" lagi, terus lanjut "Master" lagi dan lagi (Lo pikir ada yang bisa ngalahin Master Dedy Corbuzier?????). Kalo orang ngeliat gue kayaknya gue ambi banget deh, walaupun sebenernya ya iya sih enggak. Dan sekarang ke-error-an otak gue ini semakin menjadi jadi deh. Udah dari sono nya error, makin kesini makin kacau. 

#inimestibangetdiItalicBoldUnderline
Ohya, gue yakin banget pasti banyak yang nanya (#ngareep) begini, " kenapa lo gak ngambil 'PHD' sekalian sih, fik? kok lo tolol banget sih ngambil 'Master' terus? Jadi orang goblok amat !!" Ini pasti gue di goblok goblokin yang baca.

Hidup ini pilihan coy, serah gue lah gue mau ambil master terus sampe gelar "Master" gue bisa banyak ngisi "Master Card" gue kelak #otakduit. Sebenernya ada alasan khusus sih kenapa gue gak pengen maupun tertarik buat ngambil "PHD", itu cuman karena gue gak mau jadi pengajar aliran sesat, gue gak mau jadi dosen, pokoknya gue gak mau jadi seseorang yang kerjanya berhubungan dengan proses "mengajari-diajari". Karena gue gak ada bakat sama sekali buat ngajarin orang (Sumpaah,alasan gue gak rasional banget). Tapi ya emang itu alasan gue. Makanya gue ngebet banget tetep menjadi -Mahasiswa- , ya walaupun ntar gue "Mahasiswa Abadi" yang berganti-ganti "Major" . Tapi gak papa, untuk saat ini kan plan gue emang kayak gitu. Entahlah entar bakal kejadian kayak apa, yang jelas gue masih dan tidak akan surut semangat gue buat nyari mahasiswi-mahasiswi cantik ilmu yang bermanfaat bagi bangsa dan negara hidup yang absurd ini.

Bagi gue bahwa "Mahasiswa Abadi" itu impian gue banget, kapan lagi sih kita dapet semangat menggebu-gebu kecuali dari para mahasiswa yang suka demo itu ? dimana lagi kita bisa nemuin perasaan bergumul berkumpul sama anak anak yang merasa muda kampus lagi? Cuman dikampus, sumpah demi apa. Gak ada tempat lain yang bisa ngerasain aura kompetitif mahasiswa kecuali para caleg parpol keless (alay banget sumpah). Dan berasa banget gak sih kalo ntar gue umur 45 fourty fifth my age *ngooks terus masih di panggil "Mahasiswa" ? Siapa lagi kalo bukan gue nantinya, ya semoga gue juga. Jadi sekarang ini saatnya gue nyiapin ini otak biar gak ngebul-ngebul banget nantinya padahal udah kebakar. Dan yang paling penting ya tetep berdoa dan istiqomah minta duit sama orang tua buat jajan gak penting.

Entah apalah yang gue tulis ini, yang gue yakin bahwa nanti suatu saat gue udah tua pasti gue bakal ketawa-tawa ngebaca tulisan ini. Entah bakal ter-realisasi atau enggak mah gak masalah #padahalmasalahbanget. Salam Autis Mahasiswa

Apakah gue sekarang adalah Reinkarnasi dari binatang?

Kalo misalnya hidup lo itu sebenarnya hanyalah sebuah kutukan dari perilaku lo yang dulu udah lo perbuat sendiri, lo nyadar gak dulu lo ngapain? Konsep reinkarnasi ini sebenernya udah dari jaman baheula sampe sekarang masih pun, iya karena emang reinkarnasi ini ter-ilham dari sebuah kitab suci salah dua agama resmi yang ada di indonesia. Hukum dari reinkarnasi pada kitab tersebut tersurat bahwa manusia kelak akan ber-reinkarnasi menjadi binatang dan sebaliknya.

Otomatis apa yang udah gue bilang pada kalimat pertama diatas menunjukan kalo lo udah reinkarnasi yang kedua atau mungkin ke sekian,karena lo udah balik jadi manusia lagi. Dan yang gue heran kenapa kita seolah lupa akan sesuatu yang telah kita perbuat di masa lampau? Lalu apakah reinkarnasi itu berlaku atas keterikatan hubungan darah dari nenek moyang pertama lahir? lalu siklus kematian yang tidak beraturan itu apa berlaku sama hukum reinkarnasi ini?

Yang agak sedikit membingungkan saat reinkarnasi menjadi seekor hewan, mana mungkin hewan bisa memperbaiki diri agar dapat ber-reinkarnasi kembali jadi manusia? Seperti yang kita tahu kalo seseorang ber-reinkarnasi menjadi hewan maka kehidupan lo yang sebelumnya adalah buruk (perbuatannya). Dan selain itu apabila memang kita ber-reinkarnasi kembali menjadi manusia lagi yang notabene adalah kita saat ini, parameter apa yang membuat gue dilahirkan kayak gini? Kelamaan banget sih menurut gue kalo mau mencapai kesucian (moksa) supaya kita bisa lepas dari lingkaran reinkarnasi yang terjadi ini. Dan kasian banget jiwa seseorang yang belum bisa lepas dari lingkaran reinkarnasi itu, apa gak capek ya? hahaha.



Kepercayaan yang masih di anut di salah satu negara di Asia Tenggara,Thailand, memang masih begitu kentalnya akan budaya dan kebiasaan terhadap suatu pertanda di lingkungan sekitar mereka. Mereka menganggap semua orang adalah hasil akhir reinkarnasi, lebih hebatnya lagi bahwa tidak hanya manusia,akan tetapi juga hewan. Secara tidak langsung masyarakat thailand itu sangat menghargai peran binatang juga dalam kehidupan sehari-hari mereka. Karena mereka berasumsi bahwa kelak mereka pun bisa ber-reinkarnasi menjadi binatang.

Yang menjadi pertanyaan besar adalah mengapa setelah mereka bereinkarnasi namun tidak ingat terhadap kesalahan yang dilakukan masa lalu nya?Lalu kapan manusia itu dapat memperbaiki nya? Ya entahlah, itu mah buat yang percaya aja. Gue cuman mencoba buat memahami sama mikirin kalo gue ternyata memang reinkarnasi dari orang atau binatang.

Gak usah digubris, diatas itu cuman coretan seorang yang gak mempelajari tentang kitab tersebut. Anggaplah cuman coretan bego yang asal nuangin pikiran kedalam tulisan aja.

Ambition

"If you do not like swimming, why are you still staying in a pool?"

Simple analogy which declare about why we should be living in our "referred" way. The only key you are having maximal is "Liking". When you feel do not like with swimming then you keep staying it on, do you enjoy in it? In this context we are talking that "swimming" is one of subject in the passage of 3rd level Senior High School curriculum, not as far as this caption about "swimming" , i think you will never be enjoying while you stay in the pool. Feel trapped in the thing what i never expected before, is not what am i wanting at the past. Why I still stay in a pool? in this story i am not able to swim as best, but i can not leave from this pool at this time. Such there is a regulation from our "swimming coach" says "Everybody has to spending 1 hour for swimming attempt as best". Yes, as always that student have to obey what coach or teacher's said.

The compulsion is fix to be existed when you live in the "under regulation" place. I follow the school rule especially follow what the regulation it self, specifically follow what the teacher said. I must be finishing my time first then i move on from this area, the area what i never want. But the destiny is still destiny, there is no one can change what my destiny.

I am shock when i looked my friend who has been succeed in particular thing what majority's people want, he was graduated from Business Management School, Bandung Institute of Technology. Then he also been graduated from Master of International Management at Bournemouth University UK. And he was getting excellent in his Career at the one of the greatest Airline Company in Indonesia. But right now he decided to quit their job continuing school at BIFA (Bali International Flight Academy). It was slapping me to remind that Passion is the top of people's life. If you still have time to pursue your real destiny, just keep your ambition up.

Live my life with full of ambition. But if i do think sooner about the separation between "dream" and "reality" is so thick, or perhaps that dream is not appropriate to be realized. What about if you had dream able to live in the moon without additional equipment? Yes sure, as an alien who able around the universe freely. Might be that dream can be realized, but is that hard much for getting real, right? Like we have so many questions to God, why we are created to be able for imagining? Or this is an opportunity for human who would never be obtained something as imagined before? But my ambition still exist what was being to be happened in the front. I imagine that someday i live in the department which i really passionate with, i do not need to be rich, i do not need to be popular. I just think when i sightseeing in the tourism place such as Malioboro, there are many people who worked as Painter, if we though that how much income for them, it incredible to believe. How can people stay worked to be Painter if they had so many chances to get better Job which can give them much more income? Then i realized what they want is not just about money. They choose to get pleasure in their job although they only get not as much as people want beside they should pretend to love something even give better income to them to be conducted. I do appreciate whom dare challenging this hard life about money while everybody pursue to be billionaire.

As what am i getting right now when i do not even passionate what am i majoring in, nor even i study in the best University in this country. I believe time would be answered what God was preparing to me. 

EDS University Of Indonesia

At the gloomy afternoon when i was reading article,then there is a new number of phone texting me.





08569765**** : Congratulation,you are accepted in EDS UI. %$%^##%$#&*(

#shock. #happy #dream #achievement
OMG finally i was accepted in EDS UI after so tight selection that has been held by EDS committee.
Actually i have many reasons to register myself in UI and finally accepted, yes sure, it is about EDS. The most prestigious organization in University of Indonesia.

OK i will tell you what is EDS it self. EDS is acronym of English Debating Society. The organization which was spawn the best Debater in Indonesia and improved so many achievements in Indonesian Debating championship.EDS always selecting the best prospective member as candidate -the greatest ones- to come forward the legend of EDS member achievements. I will tell you my experiences during EDS selection.

At very first time EDS open recruitment has been held, at that time I texted the committee for getting the complete information about EDS selection rule. Then I prepare all of them about the rule and regulation requirement to ensure that i must be accepted in EDS. Then the time is running out.

September 18th, 2013 in EDS twitter announced that Interview session will be held at 9AM-5PM. With any considerations even though I really got lazy to move from my bed on early. hahaha. But only because of EDS interview session then I woke up and ready to go to campus. Right after I was in UI's Library I used bike to go to Pusgiwa (Pusat Kegiatan Mahasiswa), if you guys know, Pusgiwa is located in the sub urban campus that so far range from campus center. Then i met the interviewer from 2010 batch (Maybeee).

Interviewer has begun to speak in Pusgiwa.
I: &^%^&%*&*^&
M: OK, actually I am beginning all of my talent in news casting.
I: So, why do you want to join Debate?
M:^%$^$^&$&&$%&
I: Oke, let you choose one topic and directly you have to deliver your speech by your idea.
M: Well, I chose Marijuana Legalization , I proposed that %^&%^%^$%^$&%^#$#%$##%$%^%
I: Very great. Then you should create an essay as the whiteboard above.

Fiuhhh, so tired and shock when I knew that everybody who held interview has very great speech. So great, OMG they are my enemy to grab the chair of to be EDS member.
Here I give you my essay which has been breaking to become an EDS member. I created in the middle night of day.
I choose topic which fascinated me about 

========================================================================

Military Intervention in Syria

Peaceful demonstration from the low level society in several provinces of Syria, stimulate the security forces for oppressing the demonstrant until killed thousands society. The oppression makes a new problem in Syria by disagreement of security forces oppressed their own society.  The other society who is still alive creates a rebellion toward their own government to sue government for responsible what was occurred in Syria. The society could not accept with the thing that actually happen already in their country. So the society sue the President of Syria (Bashar al-Assad) to retire from his position which has been held on 5 decades.
I propose that military intervention from countries which are located in the vicinity of Syria should handle Syria rebellion which has occurred. We can see on how the conflict comes to internal country and impacted to all society. Before many more people could become victim of security forces, we have to create a new priority for surviving the society who is still alive. When one country has happened conflict already, then the conflict is coming from security forces and their own society, how can the government make sure that the society will be safe if the killer is their own security? how can people get peace if the thing (security) who has a job to always keep them safe, then finally break them down?
Military intervention from another country is needed. Pro and contra of supporter Bashar al-Assad makes society find new supporter for pro and contra side. The condition is being aggravated when Bashar al-Assad provokes Goaln hill to open the way for Palestine security to help Bashar. We can imagine how hard to be Syria’s society when their own president could not bring the condition become better. Society was impacted in mentality, fearness and untrustworthy. Society need to get out from the bad area, society need to get the betterment of themselves. Military intervention becomes a hero of human mentality distraction there, at least there’s people who can ensure them to be safe, can make sure them okay to through the destruction together. Self-defending can not be handled by society that under distraction condition. Military intervention increase mentality power of civilian, and that is the prime privilege of having military forces. Every civilian want to be free, having life normally. The biggest impact of civil war in Syria is mentality down by all of circumstances. When the society agreed the retirement of Assad position, but the regulation of president could not defeated.
Military intervention from other country  in Syria is needed caused military in Syria itself whom prefer in to dispute of President. President has violated the human right by freedom of speech in their country. So many countries which send volunteer to protect the human right violation. The result of this case actually that the condition should follow any decision from their own society, if majority of society has not believed to their own president anymore, then president should be fallen.

========================================================================
Haha, i love you EDS UI, I am ready to go because We debate. We kick asses. We break legs. We blow minds.  

Pathetic daily conversation

Well,so much times i have learned about how to describe this world.So contradict beetween my alter ego and myself. Then conversation coming up.

E: shiiit,what are you looking for?
T: perfection.what was so wrong of my self to looking for the thing that everybody's want.
E: have you ever known that no body/thing perfect?
T: pretty sure.
E: so?
T: should i explain what i have not to explain?
E: i am sure do know that you cannot explain what am i asking for.
T: Well,when stupid logic coming up to you with your worst question about.Perfection is nothing,and we do believe that.That was be the biggest factor that turn me to improved every single thing what i had. Than if you have already known that perfection is nothing,dont you want you get the best of your self?
E: hhhmmmm......
T: Perfection in social paradigm is getting perfect in every single groove in your own. Doesnt your notion is prove to us that you have been surrendered?
E: holly shit talking about.
T: just enjoy your life,while you still choke a wine during hike a mountain.
E: is there a people can enjoy their life when they hike a mountain?
T: i am the people who always enjoy my life to achieve the peak of mountain.so i get both of them,pain and happiness.
E: ok,i will,but i won't to get pain.
T: then you will never get happiness.


Ended.

child memories of biggest dream

Dear God,

I will,i will open your biggest secret of my life gradually.

When several days ago i look my senior up to study in this university,my curiousity has been awaken to know completely.I remembered that many years ago i dreamt that will enter in Harvard University.Now,i dare to hang my dream on so high.There's no reason for me to not get everything what i want.

Master of International Relation of Harvard University.I will break you soon.

Aku adalah masa kecilmu




Guubbbraaaakkkkk!!!!!!!!

Nafasku menjadi tidak menentu dengan mata sayup sayup dalam kegelapan.Sangat gelap.Disaat itu dalam posisi tertelungkup akupun langsung meraba tangan ku,memastikan bahwa tak ada yang lecet sedikitpun.Terkilir rasanya saat itu tangan kiri ku saat ku pegang.Sakiit memang,tapi dengan sedikit pijatan yang kuarahkan langsung pada sendi siku bagian bawah membuat lengan itu menjadi lebih baik.Tangan kananku mulai memastikan organ vital lain nya,yaitu dada.Hembusan nafas tak beraturan mulai keluar sedikit demi sedikit dari mulut ini,terasa ada sesuatu yang cukup berat yang menghalangi jalannya pernafasan yang ada di dalam paru-paru ini.Mencoba mengatur nafas,kuhirup udara sebanyak banyak nya,udara yang tak tahu udara apa entah oksigen ataupun nitrogen yang kudapat,kumulai melepaskan sedikit demi sedikit udara tersebut.Sambil ter engah aku mulai membuka mata.Namun semua gelap,kucoba membuka mata selebar lebarnya,namun masih tetap gelap.Aku coba menyentuh lantai dimana ku pijak berkontur sedikit kasar dan berpasir.Kucoba merangkak untuk mencari tambatan disisi kanan kiri ku namun tak ada.Kucoba cari benda disekitarku dan lagi lagi tak ada.Tak ada makhluk lain di sekitar sini,sunyi dan senyap.

"Oh Tuhaaaan,apakah Engkau memberikan kebutaan pada mata hamba?" air mata menetes bersamaan dengan deru tangis yang menggelora dalam isi jiwa.

"Tempat macam apa ini",seruku dalam hati.Tak ada satu pun benda yang kutemukan di sini.Jangankan benda,sepertinya tempat ini tak ber-ruang.Bagaimana aku tak bisa menemukan dinding sekalipun itu terbuat dari kayu yang sudah lapuk.

"Apa salahku?mengapa?mengapa ini semua terjadi padaku?" kumulai mengerang dengan tangan mengepal dan menampikan kepalanku pada tanah yang sedang kupijak ini.Tetesan air mata menyentuh pipi hingga leherku.

"Ibundaaaaaaa,ayahandaaaaaaa,tolonglaah anakmu ini.Dimanaa engkau berada?",sambil dahi ku menyentuh tanah ini,bersujuuud,baru kali ini aku bersujud secara intens.Tangisanku tak ada hentinya,meratapi semua keadaan,bahkan akupun tak tahu seperti apa keadaanku saat itu,aku pun tak tahu keadaan di sekelilingku.
"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakkkkkkk" ku menjerit sekeras kerasnya,Akupun tersadar bahwa ayah dan bunda ku jauh berada di dimensi tempat yang lain.Di tempat yang harus berhari-hari aku menempuhnya.

Entahlah berapa lama aku harus menyadari semua ini,menyadari bahwa hidupku ini menjadi sangatlah gelap.
Sekarang aku menjadi tahu bagaimana menjadi orang buta,menjadi orang yang tidak dapat melihat.Namun,apakah ini hanyalah kebuataan pada mata?lalu bagaimana keadaan sekitarku yang hampa?

"Ahh",kutapakkan tanganku pada tanah,kucoba berdiri tanpa tambatan,keseimbangan yang sulit kutakhlukan.Dua kali aku terjatuh,menghela nafas sedikit,belajar menyeimbangkan tubuh atas 2x kegagalan yang terjadi sebelumnya.Kaki kanan mencoba menapak dengan bantuan dua tangan yang sudah menopang kaki itu.Kini kusudah berdiri dengan tangan seakan-akan menggerayang di sekitarku.Tanpa alas kaki,kaki kananku mencoba menapakkan satu langkah ke depan bersamaan dengan tanggan yang tiada henti-hentinya menerka-nerka sesuatu.Hingga limapuluh tiga langkah ke depan pun masih belum ku temui benda apapun.Saat langkah ke limapuluh empat ku pijakkan,aku merasakan kaki menyentuh sesuatu yang cukup becek. "Air...", dalam gumamku.Saat itu juga aku berfikir di tempat apakah aku ini?apakah aku sedang berada di tepi pantai?namun tak ada suara ombak,dan apapun.Apakah aku sedang ada di savana yang luas?atau aku sedang didalam gurun?Tanpa kusadari aku mencoba melangkah tiga langkah lagi.Badan mulai kubungkukkan,aku gabungkan telapak tangan bagian kelingking ku sejajarkan dan ku cembungkan sedikit kedua telapak tanganku.Tanpa pikir panjang tanganku langsung menyiduk air yang tingginya hanya 2cm itu.Pelan-pelan kucoba ambil air itu,supaya tidak keruh,meskipun aku tak tahu apakah air itu memang keruh atau tidak.Ku dekatkan kepala ku sambil menunduk mendekati tanganku,bibirku yang sudah kering ini tak kuasa mengambil alih air tersebut bahkan hal itu kulakukan berkali kali.Setelah dahaga sudah mulai beranjak hilang,akupun mulai berjalan kembali dengan lebih hati-hati.Keadaan yang berair tersebut sangat fatal bila aku terpeleset didalam nya terlebih dalam keadaan buta.Langkah demi langkah ku tepiskan,sudah cukup lama ku berjalan menyusuri tempat ini,namun masih tak menemukan dinding untukku bersandar atau sebagai sedikit petunjuk.Saat aku berjalan menyusui tempat itu,aku hanya membayangkan, "Mungkin ini adalah suatu tempat yang indah,beruntunglah wahai kawan yang dapat melihatnya" itu saja gumamku dari tadi sembari menghibur perasaan gundah ini.
Langkah demi langkah di tempat yang sangat lembab ini,tak ada suara angin,udara seakan tak bergerak dari tempatnya,hingga ku memijak sebuah kerikil kecil di telapak kaki kiri.Kuambil lah kerikil itu,dan semakin bertanya tanya pada benakku," tempat apakah sebenarnya ini? Masa bodohlah..",pikirku.Cukup lelah memang berjalan seperti keadaan sekarang ini.Tepat 5 langkah dari kerikil yang aku injak tadi aku menemukan tembok,ya tembok.Namun bukanlah tembok seperti di rumah-rumah yang aku bayangkan,bukanlah tembok seperti di kastil-kastil yang aku pikirkan,setelah kuraba-raba mungkin tembok tersebut tidak beraturan,kasar seperti bebatuan kecil yang di tumpuk pada suatu tempat.

"Apakah ini adalah dasar dari sebuah tebing?" , ujarku.

Tangan kiriku mulai mengikuti jalan dari dinding tersebut,aku berjalan ke arah kanan dari saat ku pertama menemukan tembok itu,atau apalah itu.Seakan akan tembok tersebut berbentuk seperti tiang namun dalam diameter yang sangat besar,sehingga aku berjalan seperti setengah lingkaran yang cukup besar.

"Apa itu?..",dalam hati ku bertanya setelah aku melihat sesorot cahaya yang kecil dari kejauhan.Posisi cahaya itu datang dari atas,seperti cahaya yang muncul pada genteng yang bocor.

"Apakah Tuhan memberiku rejeki dengan dapat melihat cahaya itu?ataukah ini hanyalah imajinasi yang tercipta dalam benakku?",dalam otak ku bertanya-tanya.

Kulepaskan pegangan ku pada tembok yang melingkar itu,kuarahkan langkah ini pada cahaya itu.Setelah mendekat,aku semakin membelalakkan mata ini.

"Bukankah aku buta?Lalu kenapa aku bisa melihat cahaya ini?" ,dalam benakku bertanya.

Tepat di hadapanku cahaya itu,cahaya yang muncul dari sebuah lubang,lubang yang berada tiga meter diatas ku.Beruntunglah aku melihat cahaya itu,dan ternyata aku tidak buta.

"Terima kasih Tuhan atas rahmat yang Kau berikan",ternyata aku tidak buta.Mungkin aku sedang berada di dalam suatu Goa yang sangat panjang dan lebar.

Aku mendekat kepada cahaya itu,ternyata dibalik cahaya itu ada tembok,mungkin ini adalah ujung dari tempat ini.Ada anak tangga lokasinya berada 1 meter dekat dengan lubang diatas itu,anak tangga yang sangat rapuh,kusam,dan sudah berumur.Sepertinya anak tangga tersebut sudah bertahun-tahun tidak digunakan.Semangat ku semakin menggelora terlebih ada anak tangga yang bisa menyelamatkan ku dari tempat ini.Kupasangkan anak tangga tepat di sebelah lubang itu.Dengan hati-hati kupijakkan kaki ini pada anak tangga pertama,tiga meter itu cukup tinggi bila tidak menggunakan anak tangga,setinggi atap kamar kita sendiri.Karena tanah dibawah bercampur dengan air,mungkin anak tangga ini tidak dapat stabil menopang badan ku ini.

"Kreeekkk", dan benar pikiranku bahwa satu anak tangga yang tepatya ada di paling bawah patah.Jatuh lah aku dengan keadaan becek dan kotor semua baju dan tanganku.Aku berfikir keras dan berdoa semoga minimal hingga anak tangga ke 5 yang tingginya sekitar 2 meter tidak ada kayu yang patah lagi.Mungkin tadi karena aku terlalu bersemangat untuk lekas keluar dari tempat ini.Diatas aku melihat langit berwarna biru,biru yang dihiasi dengan awan tipis yang bergerak dengan cepatnya.Satu langkah hati hati kusematkan pada anak tangga kedua,hingga anak tangga ke 5.Syukurlah tanganku sudah bisa menggapai mulut lubang yang berdiameter sekitar 70cm tersebut.Lubang itu memang cukup kecil untuk dilalui seseorang.Sangat kecil.
Kuraih dengan tangan kananku bibir lubang itu,sedikit demi sedikit ku kurangi tekanan ku pada anak tangga yang sedang ku pijak itu.

"Hahahaha,@#!#&!#%^!%!#$",suara kegembiraan dan keriuhan dari luar sana,semakin membuatku semakin semangat.Kepalaku masukan terlebih dulu dalam lubang itu,kurasakan angin yang semilir lembut,kuarahkan mataku ke atas,kunaikan sedikit kepalaku hingga mataku bisa melihat apa yang terjadi disekitarku.

"Luaaarrr biasaaaaa",gumamku dengan senyum merekah.



Kuangkat badanku hingga keluar dari lubang itu,dan sekarang tinggal kaki ku yang masih belum terangkat.Itu karena aku masih takjub dengan keadaan yang kulihat saat itu ditemani dengan cahaya matahari yang cukup menghangatkanku.Aku tak percaya,aku tak pernah melihat orang-orang seperti ini.
Dari kejauhan ada anak laki-laki berumur sekitar 7 tahun berlari mendekat ku dan dengan wajah yang sangat ceria.Kulihat anak itu membawa sebuah tas kecil berwarna coklat yang akupun tak tahu apa isinya,setelah dia mendekat dengan senyum termanis nya dia menjulurkan tangannya.


"Ayo kak,pegang tanganku", ujarnya.Namun akupun masih belum sadar ada anak kecil yang sangat terawat,bersih dan tampan ini berlari mendekatku.

"E e e h iya",ujarku.Langsung kuraih tangannya,dia berusaha membantuku untuk keluar dari lubang itu.Dan akhirnya seluruh tubuhku bisa beranjak dari lubang gelap tadi.

"Terima kasih nak",ujarku dengan senyum termanis ku.Wajah lelah,kotor dan capek pun tidak bisa kusembunyikan,dengan sigap anak itu membuka tas cokelat tadi yang ternyata berisi 1 botol air putih.

Anak itu hanya tersenyum dan memberikan botol itu kepadaku.

"Minumlah dulu,kau sudah berlari-lari alangkah baiknya bila kau minum terlebih dahulu",anak kecil itu langsung mengambil minuman itu dan hanya seteguk yang ia minum,betul.Hanya seteguk dan tidak lebih.Seberapa banyak satu tegukan anak berumur 7 tahun? Dia tidaklah haus,mungkin dia benar-benar tahu bagaimana cara menghargai seseorang.

"Habiskanlah kak",ujarnya sambil tertawa.Mungkin dia menertawakan bahwa kenapa aku bisa sekotor ini.Tanpa pikir panjang aku langsung menghabiskan air yang sudah di tawarkan anak kecil itu kepadaku.Sembari aku menghabiskan air,anak itu menyiapkan sesuatu didalam tas nya.

"Ini kak,kakak ganti baju di belakang semak itu,disitu tidak ada orang,dan disitu juga ada sedikit air untuk membasuh wajah kakak",ujarnya.

Diantarnya aku ke semak itu,dan kubasuh semua wajah dan bagian tangan serta kaki ku yang kotor ini.Lalu kutanggalkan baju dan kupakai baju pemberian anak itu.Pas sekali ukurannya,tidak kebesaran dan juga tidak kekecilan.Lalu kutanya anak itu, "Siapa namamu nak?",tanyaku lembut. "Kakak tak mengenali ku?aku dewa kak",jawabnya.

Aku berfikir dalam benakku bahwa hanya satu nama dewa yang ku kenal yaitu adik kecilku yang masih berumur 1 tahun.Apakah dia itu adalah bidadara kecil yang turun dari surga yang bernama dewa?atau kah dia itu memang dewa?Entahlah dalam pikirku.

Dewa tiba-tiba lari seperti sedang bersembunyi dengan melihat orang yang ada di belakang tembok putih besar itu.

"Tembok putih besar,tembok macam apa itu?",gumam ku.Sedari tadi suara riuh kebahagian terdengar namun hanya ada dewa seorang.Aku mulai mendekat ke tembok besar itu,lalu dewa berkata "Kak,jangan keras-keras,nanti ketahuan",ujarnya sambil mendekatkan jari telunjuknya ke bibirnya.

"Oh iya kak,aku hanya berpesan kepada kakak,berlarilah sekencang mungkin kak",ujarnya kembali.Dan akupun sama sekali tak mengetahui maksud dari apa yang dewa ucapkan itu.

Dengan rasa penasaran,ku tengok di balik tembok besar itu.Ternyata adalah orang-orang yang kulihat pertama kali aku keluar dari lubang tadi.
Aku heran, "Apa maksud dari semua ini?".Orang-orang berlarian sambil membawa buku tebal,orang-orang berlari menuju suatu pintu gerbang.Pintu gerbang itu berwarna-warni dan ukurannya seperti gerbang menuju istana Kepresidenan.gerbang itu pun berbentuk sangat elegan,bersih,tinggi dan didalam nya putih.
Saat hendak bertanya kepada dewa,ternyata anak kecil itu sudah lari menjauh dari ku dan ternyata mereka sedang bermain dengan kawannya.

Aku mendekat ke salah satu gerbang yang berwarna merah,betul sekali warna merah.Aku melihat di pintu gerbang ada sebuah Alat yang sangat canggih seperti timbangan namun sangat modern.
Semua orang yang akan masuk ke gerbang tersebut haruslah ditimbang dulu badan nya.Bukan berat nya namun adalah Kemampuan dan kepribadiannya.Akupun terkejut. "bagaimana bisa ada timbangan yang menimbang kemampuan dan personalitas seseorang?bagaimana ada manusia bisa menciptakan hal tersebut?",ujarku dalam hati.
Mereka berlari-lari menuju gerbang yang mereka inginkan.Mereka sambil berdoa,berdoa agar dapat masuk di gerbang tersebut .Seolah olah mereka tak ada yang tahu keberadaanku,"Apakah aku semu?"ujarku dalam hati.Orang lain pun menangis-nangis ketika ia tak lolos dari timbangan.
Aku coba masuk gerbang itu tanpa syarat apapun lalu aku melihat orang-orang lari mengejar mimpinya,mereka seakan tahu apa yang ada tepat di depan matanya,mereka bahkan tahu apa yang mereka lakukan,tak ada yang berjalan santai.Hanya aku yang berjalan,berjalan tanpa ada beban.Luar biasa pikirku dengan semua kemajuan jaman seperti sekarang ini memanglah mereka berlari sekencang mungkin,semua perusahaan memberikan produk-produk terbaru da termutakhir demi meraih pelanggan terbanyak.

Sekarang mungkin aku tersadar bahwa dewa menyuruhku agar,agar aku berlari meraih mimpiku,meraih apa yang aku cita-cita kan.Sungguh anak kecil yang sangat membuat hatiku tergetar.Aku pun duduk dilantai termenung memikirkan apa yang telah aku lakukan selama ini hanyalah berjalan dengan santai.Dan aku sadar didalam kegelapan yang aku temui tadi adalah suatu pembelajaran bagiku untuk perjuangan keras hidupku.


Dan saat itu aku ingat anak kecil bernama dewa tadi,kuhampirinya dia di tempat bermain tadi.
Di kejauhan dia terlihat lelah bermain dengan kawan nya,aku langsung duduk di depannya sambil mengusap kepalanya "Dewa,tolong kasih tau,dimana sekarang kakak berada",tanyaku kepada nya.

"Di dimensi waktu 14 tahun yang lalu",jawabnya.

"Apa maksudmu?",tanyaku sembari kaget mendengar jawabannya.

"Aku adalah masa kecilmu",jawab Dewa






Author,
Taufik Fitriyanto